Punakawan merupakan sebutan bagi empat orang abdi yang bertugas sebagai penasehat dan pemberi petuah bijak bagi para tokoh Pandawa. Mereka mendampingi para Pandawa dimanapun mereka berada, baik dalam susah maupun senang. Keempat Punakawan ini menggambarkan cipta, rasa, karsa, dan karya.
Semar
Semar memiliki nama lengkap Semar Badranaya. Badra berarti rembulan atau keberuntungan baik. Sedangkan Naya berarti prilaku bijaksana. Semar Badranaya mengandung makna, di dalam sikap bijaksana tersimpan keberuntungan baik bak orang kejatuhan rembulan. Sering dikisahkan tokoh semar menjadi rebutan para raja karena dengan semar dipihaknya mereka selalu memiliki keberuntungan baik.
Semar digambarkan memiliki kekuatan tersembunyi, karena dianggap sebagai titisan dewa, sering menjadi tokoh penengah dan penyelamat. Meskipun hanya rakyat biasa dan seorang pembantu (punakawan), ia adalah pengayom bangsawan, khususnya keluarga Pandawa.
Cepot (Astrajingga)
Tokoh banyolan yang paling sering ditonjolkan para dalang wayang golek adalah Cepot.
Cepot alias Astrajingga adalah anak tertua dari Semar. Ibunya bernama Sutiragen. Tokoh ini memiliki sifat yang humoris, meskipun demikian lewat humor humornya dia memberikan nasehat petuah dan kritik sehingga ia menjadi pusat lelucon setiap pertunjukkan golek.
Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh Dalang di tengah kisah untuk menyampaikan pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat maupun sindiran yang tentu saja disampaikan secara humor.
Dawala
Dawala merupakan Punakawan yang digambarkan memiliki hidung mancung, muka bersih, sabar, setia, dan penurut. Tetapi kurang cerdas dan kurang begitu trampil.
Biasanya dimunculkan bersamaan dengan Astrajingga alias Cepot dan Semar sebagai teman/partner humor
Gareng
Dalam Wayang golek tokoh Gareng adalah anak terakhir dari Semar. Sama seperti tokoh Astrajingga dan Dawala, tokoh Gareng biasanya dikeluarkan sebagai hiburan antara tokoh wayang dengan audiens.
Dengan adanya tokoh Punakawan, pagelaran cerita wayang menjadi lebih hidup karena ada dialog dan interaksi antara dalang (wayang) dengan audiens.
Tokoh Punakawan seringkali menjadi sentral dalam menyampaikan pesan dan nasehat agar lebih mudah dicerna oleh audiens.
Sumber : aftaryan.wordpress.com
1 komentar:
Tah...ieu nu di tunggu2 teh...hidup sunda! Hidup wayang golek!
Posting Komentar