Kasak-kusuk tentang larangan pentas Jaipongan ini beredar juga dari milis ke milis dan disampaikan pertama kali oleh Kiki Kurnia, wartawan Galamedia Bandung, melalui pesan singkatnya. Kasak-kusuk ini kemudian juga diamini salah seorang staff Disbudpar Jawa Barat, sebut saja Cecep.
“Gubernur Jabar telah melarang tari tradisional yang mengandung unsur 3G yakni, geol, gitek dan goyang, didalamnya adalah jaipongan dan bajidoran, abdi ge teu ngartos naha gubernur teh bet kitu nya…” ujar staff Disbudpar itu.
Informasi soal pelarangan tari Jaipongan ini juga dijelaskan Edi, wartawan Republika Bandung “Dalam beberapa kali ceramah di Kampus Unisba dan UPI bandung, Gubernur selalu bilang bahwa seni itu harus Islami, tidak boleh ada unsur goyangnya, ini kacau!” kecam Edi.
Kecaman senada juga disampaikan Matdon dari Majelis Sastra Bandung, “Persoalan seni budaya ini menjadi persoalan serius, mengingat budaya Jaipongan adalah budaya yang patut dipertahankan. Tradisi budaya warisan nenek moyang yang luhur itu, tidak boleh dikangkangi oleh kepentingan sekelompok manusia. Kita semua pasti beragama, seperti Gubernur yang Islami itu.”
“Susah kalau kacamata agama dikaitkan dengan budaya dalam hal ini jaipongan dan bajidoran.” ujar Matdon.
Selanjutnya Matdon mengimbau kepada seluruh warga Jawa Barat dan etnik Sunda dimana pun berada untuk menolak keputusan Gugbernur Jawa Barat ini. “Keputusan Gubernur Jawa Barat harus dilawan, kalau perlu kita lengserkan.” ancam Matdon.
Kendati kecaman demi kecaman terhadap isu keputusan Gubernur Jawa Barat ini terus berlangsung, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pihakpun yang dapat menjelaskan sejak kapan secara resmi pelarangan pementasan Seni Sunda yang “tidak Islami” ini dilontarkan oleh Gubernur Jabar.
Source : selebzone.com
1 komentar:
Ni mah ada indikasi jaipong kurang HOT untuk ditonton sang penguasa.. Buktinya goyang inem.. Goyang ngebor.. Goyang ngecor.. Goyang geboy.. Juga keluarga goyang goyang yang lain na.. Ato mungkin goyang anu nya yang terhormat Bapak GUBERNUR lancar aja jadi santapan mata balita.. Ato salah satu cara untuk mengalihkan perhatian dari masa yang nanti na sapa tau mungkin akhir na jaipong jadi budaya yang diakui milik negara tetangga dengan tanda tangan para pengusa diatas materai bahwa budaya khas ini udah resmi dijual.. Heu heuy deu deuh lama lama goyang BLAK TUK na c CEPOT Juga dilarang..
Posting Komentar